![]() | |||
Para Nara Sumber Acara New Wave Sustainable Agribusiness |
Bicara tentang pertanian di Indonesia merupakan satu topik yang sangat menarik bagi saya karena hal ini menyangkut hajat hidup seluruh rakyat Indonesia , namun tak banyak yang kita ketahui tentang kondisi pertanian di Indonesia yang sebenarnya, karena selama ini saya masih beranggapan bahwa negara kita ini kaya dengan hasil pertaniannya , tetapi kenapa kok mengimpor beras dari Thailand ?. Demikian pula dengan gula pasir, menurut saya perkebunan tebu di Indonesia cukup berhasil tetapi negara kita juga mengimpor gula dari India.
Kini timbul satu pertanyaan besar di dalam benak saya, sebenarnya kondisi pertanian di Indonesia saat ini seperti apa sih ?
Akhirnya pertanyaan besar saya terjawab sudah setelah saya menghadiri diskusi dengan Teman "New Wave Sustainable Agribusiness" yang dilaksanakan pada hari Jum'at 19 Mei 2017 di @America Pacific Place Mall - SCBD Jl. Jendral Sudirman Jakarta. Acara diskusi ini isi oleh Nara Sumber yang berkompeten dibidangnya yaitu antara lain : Dr. Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia Tahun 2010-2011 , Said Abdullah Koordinator Nasional Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan dan Dea Salsabila Amira Founder dan CEO of Ur-Farm.
Pada kesempatan pertama yang menjadi pembicara dalam diskusi ini adalah Dr. Bayu Krisnamurthi. Dalam kesempatan ini beliau menjelaskan Bagaimana mencapai Sustainable dalam Agribusiness di Indonesia, namun sebelum mencapai hal seperti ini hal yang harus kita pahami bersama adalah tentang kondisi pertanian yang ada di Indonesia.
Secara global saat ini lahan pertanian di dunia mengalami penurunan yang cukup signifikan hal ini dapat kita lihat dari grafik di bawah ini.
![]() |
Kondisi Lahan pertanian di Dunia |
Dr. Bayu menjelaskan secara garis besar bahwa garis merah pada grafik ini menunjukan adanya penurunan area lahan pertanian dari tahun ke tahun di seluruh dunia. Nah bagaimana dengan kondisi lahan pertanian yang ada di Indonesia ?
![]() |
Kondisi Pertanian di Indonesia |
Dari grafik di atas dapat kita lihat bersama bahwa lahan pertanian di Indonesia mengalami penurunan dari tahun 2012 seluas 0,203 ha menjadi 0,198 ha di tahun 2013 penurunan ini sebesar -0,6%, Data ini berdasarkan data Statistik Lahan Pertanian, PusDaSITan, Kementan 2014.
Penurunan seperti ini terjadi karena semakin banyaknya lahan pertanian di Indonesia yang berubah fungsi menjadi lahan perumahan. Hal ini banyak terjadi di daerah Ciledug Tangerang, dulu waktu saya baru pindah di Ciledug tahun 1989 masih banyak lahan pertanian yang bisa saya jumpai, namun seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan daerah Ciledug , daerah pertanian itu kini sudah berubah menjadi lahan perumahan. Itu baru di daerah Ciledug, bagaimana dengan lahan pertanian yang ada di daerah lain ? saya rasa nasibnya sama dengan yang ada di daerah Ciledug.
Nah yang menjadi pertanyaan kedua adalah bagaimana mencapai Sustainable ?
Sebelum membahas bagaimana mencapai sustainable Dr. Bayu memberikan pemahaman kepada kita makna dari Sustainable. Sustainable dilihat dari 3 (tiga) hal yaitu :
1. Sustainable harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
![]() |
Sustainable satu unsur kesatuan yang utuh |
Untuk mencapai suatu kondisi Sustainable harus adanya pertumbuhan ekonomi yang baik sehingga penghasilan kita mengalami peningkatan, tercapainya kondisi Adil dan Makmur di mana socio evironmental terbagun dengan sangat baik kemudian ada masyarakat yang melakukan perubahan sebagai satu bentuk tanggungjawab sosial serta adanya area atau lahan yang diolah dengan baik sehingga sustainable itu dapat tercapai.
2. Sustainable dan meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat
Saat ini yang harus kita pahami bersama adalah bahwa Indonesia sudah menjadi negara konsumtif. Indonesia menempati peringkat ke 16 negara terbesar tingkat ekonominya di dunia. Dengan anggota 45 Juta orang tingkat konsumennya, 53 % jumlah populasi terbesar di daerah perkotaan. Dengan tingkat produksi 74% dari Gross Domestic Product . Jumlah tenaga kerja yang memiliki kemampuan ekonomi sekitar 55 Juta jiwa. Sehingga ada kesempatan pasar sekitar 0, 5 Juta milyard di bidang pelayanan konsumen, pertanian, pertanian, pendidikan dsb. Dan hal ini diperkirakan akan mengalami peningkatan di tahun 2030
![]() |
Prediksi Kondisi Indonesia di tahun 2030 |
Dilihat dari slide di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa kebutuhan akan konsumsi pangan di Indonesia semakin meningkat dengan semakin meningkatnya tingkat perekonomian masyarakat dan jumlah penduduk Indonesia.
3. Inovasi dan kreativitas yang berkelanjutan
Jika kita lihat poin ke 2 (dua) bahwa saat ini peluang bisnis di bidang pangan cukup sangat besar karena tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi saat ini sehingga sebagai generasi muda kita harus dapat mengembangkan inovasi dan kreativitas yang kita miliki untuk memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia.
Sasaran yang ingin di capai dengan adanya pembangunan yang berkelanjutan (Sustainable Development) yaitu antara lain :
- Tidak ada masyarakat miskin artinya masyarakat kita sudah sejahtera sehingga angka kemiskinan masyarakat dapat di tekan seminimal mungkin bahkan mencapai angka 0% .
- Tidak ada masyarakat yang kelaparan, artinya seluruh masyarakat sejahtera sehingga tidak ada masyarakat miskin yang kelaparan.
- tingkat kesehatan yang baik dan masyarakatnya sejahtera
- Pendidikannya berkualitas sehingga semua masyarakat mendapat pendidikan yang layak.
- Adanya kesetaraan gender maksudnya tidak ada diskriminasi, semua mendapatkan hak dan kewajiban yang seimbang.
- Ketersediaan air yang bersih dan sanitasi yang baik dan layak. dan sebagainya.
Untuk mencapai 17 (tujuh Belas) hal ini maka apa yang harus kita lakukan sebagai generasi muda Indonesia ? yang harus kita lakukan adalah melakukan percepatan atau lompatan besar dalam membuat sebuah inovasi agar kita dapat bersaing dengan generasi muda yang lainnya terutama di bidang Agribusiness.
![]() |
Yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah Apa yang bisa kita lakukan untuk melakukan pembangunan berkelanjutan di bidang Agribusisness ?
Menurut Dr. Bayu Jawabannya adalah "Mulailah dari dirimu, apa yang kamu miliki, dan lakukan apa yang bisa kamu lakukan".
Beruntung sekali dalam diskusi ini kami dapat berkenalan dengan dua orang anak muda yang telah berhasil meengembangkan kreativitasnya dan melakukan inovasi baru di bidang Agribusiness mereka itu adalah Said Abdullah koordinator Nasional Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan dan Dea Salsabila Amira Founder dan CEO of Ur-Farm.
Dalam kesempatan ini masing-masing anak muda ini menceritakan kiprahnya di bidang Aribusiness ini, seperti yang disampaikan oleh Said Abdullah Ia menyampaikan bahwa tujuan dididikannya Koalisi Rakyat Untuk Kedaulatan Pangan adalah "Terwujudnya kedaulatan rakyat atas pangan di Indonesia".
Said Abdullah menjelaskan kondisi yang ada di Pertanian Indonesia adalah sebagai berikut :
- Mandegnya regenerasi petani, saat ini kenyataan yang ada banyak anak muda di daerah yang lebih memilih untuk bekerja di daerah perkotaan dibandingkan menjadi petani sehingga usia < 35 th hanya sekitar 12,2% sedangkan usia 35-45 th sekitar 26,0% dan usia > 45 th 61,6%. Ini menunjukan bahwa usia produktif petani Indonesia sangat minim sekali sehingga bisa kita lihat hasilnya
- Minimnya Pendapatan dan kesejahteraan Petani indonesia
- Akses dan kepemilikan lahan sempit
- Konversi Lahan dan Degradasi Agroekosistem
Duta petani muda merupakan ajang pemilihan inspirator mudah pertanian di Indonesia. Kegiatan ini di dasari mandegnya regenarasi petani yang dapat mengancam ketersediaan pangan di masa depan. Dengan demikian diperlukan upaya untuk mengajak generasi muda untuk terjun kedunia pertanian. salah satunya dengan menjadikan image petanian menjadi pekerjaan yang didambakan oleh kaum muda bukan lagi sebagai pekerjaan yang kumuh dan tidak menjanjikan.
Dan saat ini sudah banyak Duta Petani yang telah berhasil di bidang Agribusiness dan telah menghasilkan omset ratusan juta dari usaha di bidang pertanian.
Selain dari Koalisi Rakyat Kedaulatan Pangan , kita juga diperkenalkan dengan salah seorang wanita muda pengusaha di bidang Agribusiness dia adalah Dea Salsabila Amira. Dea menjelaskan awal berdirinya Ur-Farm karena melihat kondisi pertanian di Indonesia yang cukup memprihatinkan. Dea menilai bahwa selama ini proses pendistribusian pangan di Indonesia ini terlalu panjang rantainya sehingga harga yang ada di pasaran sangat jauh dari harga yang diterima oleh para petani sehingga kondisi seperti ini cukup merugikan para petani kita.
Oleh karena itu melalui Ur-Farm Dea ingin mencoba memperpendek rantai distribusi pemasaran hasil pertanian sehingga para petani dapat merasakan penghasilan yang layak karena Ur-Farm berperan sebagai media penghubung antara konsumen dengan para petani selain itu juga Ur-Farm berusaha untuk memberikan produk terbaik untuk masyarakat sehingga produk pertanian yang di jual oleh Ur-Farm adalah bahan pangan yang ditanam secara organik, selain itu Ur-Farm terus melakukan inovasi-inovasi terbaru dalam bidang pertanian dengan membuat produk-produk lain yang ramah lingkungan seperti note book yang mengandung bibit tanaman sehingga setelah di pakai kertasnya , kertas tersebut bisa di tanam dan nantinya akan tumbuh tanaman baru seperti sayuran, ini merupakan iovasi terbaru dari Ur-Farm dan masih akan terus di kembangkan.
Menurut saya apa yang dilakukan oleh anak muda ini merupakan satu langkah yang besar guna meningkatkan pertumbuhan pangan di Indonesia dan kita harus mendukung upaya mereka salah satu caranya adalah membeli produk pangan dari para petani ini serta menjaga lingkungan kita agar lebih asri dan bersih serta mulailah memanfaatkan lahan yang ada di sekitar rumah kita untuk menanan sayuran atau buah yang bisa kita manfaatkan sendiri.
Terimakasih atas perhatiannya semoga kita bisa meningkatkan peran petani kita dan memajukan mutu pertanian indonesia. Sampai berjumpa di lain kesempatan salam..
Saya pikir ada tindak lanjut ke petani untuk meningkatkan hasil pertanian atau membantu memecahkan masalah lahan yang kian sempit dan mengajak kembali petani atau anak muda para petani untuk...
ReplyDeleteEm ternyata perkenalan prodak toh mbak.
Ini bukannya produk mba tapi upaya anak muda kita untuk memasarkan produksi para petani,mereka menjalin ke mitraan dengan para petani kita^^
ReplyDeleteJadi itu produknya Ur-Farm yang di perkenalkan ke petani ? Atau bagaimana..
ReplyDeleteUr-farm memasarkan produk dari petani ke masyatakat terutama produk pertanian yang organik, selain itu juga Ur-farm juga mengembankan produknya seperti tas dari serat pohon, buku yang jika sudah tidak dipakai kertasnya bisa di tanam dan tumbuhlah tanaman sayuran, seperti itu mba
Deleteacara yang keren, semoga banyak yang mau bikin pertanian kita maju ya , profesioanl
ReplyDeleteAminn
ReplyDeleteWah bagus ini, managemennya, petani maju dengan pendampingan yang profesional
ReplyDelete